![]() |
source: kompas.com |
Ketika berbicara tentang kuliner khas Indonesia, nama pempek pasti langsung muncul di benak banyak orang. Makanan khas dari Palembang ini memang sudah menjadi ikon kuliner nasional yang digemari berbagai kalangan. Namun, di balik rasanya yang gurih dan asam manis dari kuah cuko, ternyata ada banyak fakta unik yang belum banyak diketahui orang. Menelusuri pempek dan beragam makanan khas Palembang lainnya akan membawa sobat dalam petualangan rasa yang tak terlupakan. Ini adalah bagian dari Mengenal Kelezatan Kuliner Lokal Tersembunyi di Setiap Negara, yang menunjukkan bahwa tiap daerah punya cerita lezatnya sendiri, termasuk Palembang.
Pempek sendiri merupakan hidangan berbahan dasar ikan dan sagu, disajikan dengan kuah khas bernama cuko yang terbuat dari air, gula merah, asam jawa, bawang putih, dan cabai. Kombinasi rasa gurih dari pempek dan rasa asam pedas dari cuko menciptakan sensasi unik yang membuat siapa pun ketagihan. Tapi tahukah sobat bahwa pempek memiliki banyak varian, dan bahkan ada yang tidak terbuat dari ikan sama sekali?
1. Pempek Sudah Ada Sejak Abad ke-16
Sejarah pempek dipercaya sudah ada sejak zaman Kesultanan Palembang. Konon, pempek adalah adaptasi dari makanan Tionghoa bernama kekian. Seiring waktu, warga lokal mulai menyesuaikan bahan dan rasa agar lebih sesuai dengan lidah masyarakat Palembang. Inilah yang melahirkan pempek sebagaimana kita kenal sekarang, lengkap dengan kuah cukonya yang khas.
2. Bukan Hanya Ikan Tenggiri
Meski pempek paling terkenal dibuat dari ikan tenggiri, sebenarnya bahan dasarnya bisa bervariasi. Banyak pengrajin pempek juga menggunakan ikan gabus, ikan belida, bahkan ikan laut lainnya tergantung ketersediaan. Di beberapa daerah, pempek juga dibuat dari udang atau campuran sayuran untuk varian vegetarian. Ini menunjukkan betapa fleksibelnya makanan ini dan bagaimana kreativitas masyarakat lokal terus berkembang.
3. Varian Pempek yang Beragam
Pempek lenjer dan kapal selam mungkin sudah sangat familiar. Namun, masih banyak jenis lainnya yang jarang diketahui, seperti:
-
Pempek pistel: berisi tumisan pepaya muda, cita rasa manis-gurih.
-
Pempek keriting: berbentuk seperti mi kusut dengan tekstur lebih kenyal.
-
Pempek telur kecil: seperti kapal selam mini.
-
Pempek kulit: terbuat dari kulit ikan yang digoreng, rasa lebih gurih dan kuat.
Setiap jenis pempek punya cita rasa dan tekstur yang berbeda, sehingga tidak akan pernah bosan mencicipinya satu per satu.
4. Cuko: Lebih dari Sekadar Kuah
Kuah cuko bukan hanya pelengkap, tapi elemen utama dalam pempek. Setiap penjual pempek punya resep cuko rahasia yang diwariskan turun-temurun. Bahkan, di Palembang sendiri ada kebiasaan menyimpan cuko di dalam botol kaca dan membiarkannya “matang” selama beberapa hari agar rasa lebih tajam. Cuko juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan karena mengandung bawang putih dan asam jawa yang bersifat antioksidan.
5. Palembang Tidak Hanya Soal Pempek
Selain pempek, Palembang juga punya banyak makanan khas lainnya yang tidak kalah menggoda, seperti:
-
Tekwan: semacam sup dengan bola ikan kecil, bihun, dan jamur kuping.
-
Model: mirip tekwan, namun berisi tahu yang dilapisi adonan pempek.
-
Laksan: irisan pempek lenjer disiram kuah santan pedas.
-
Celimpungan: adonan pempek dalam kuah kari kuning.
-
Burgo dan Lakso: makanan sarapan berbahan tepung beras dan kuah santan.
Inilah kekayaan kuliner Palembang yang layak dieksplorasi lebih dalam. Melalui platform seperti kulinerkita, banyak penggemar kuliner kini mulai mengenal lebih banyak jenis makanan khas dari daerah-daerah yang sebelumnya mungkin hanya diketahui secara terbatas.
6. Tradisi dan Warisan Budaya
Kuliner Palembang bukan hanya soal rasa, tetapi juga mengandung nilai budaya yang dalam. Banyak keluarga di Palembang masih menjaga resep-resep lama dan memproduksi pempek secara manual dengan teknik tradisional. Ada pula tradisi berbagi pempek saat perayaan tertentu, seperti Idul Fitri, yang menjadi simbol kebersamaan dan keramahtamahan khas masyarakat Sumatera Selatan.
7. Pempek di Dunia Internasional
Menariknya, pempek juga mulai dikenal di luar negeri. Di kota-kota besar seperti Singapura, Melbourne, dan Amsterdam, banyak diaspora Indonesia yang membuka restoran dengan menu khas Palembang. Bahkan, pempek sering tampil dalam festival kuliner internasional sebagai contoh dari keunikan cita rasa Indonesia.
Pempek dan kuliner Palembang lainnya adalah representasi dari kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat lokal. Di balik rasa gurih dan kuah pedas manisnya, tersimpan sejarah panjang, adaptasi budaya, hingga nilai kebersamaan yang masih dijaga hingga kini. Dengan semakin banyaknya platform seperti kulinerkita, masyarakat luas pun bisa semakin mengenal ragam kuliner tradisional Indonesia yang mungkin selama ini tersembunyi dari radar.
Jadi sobat, lain kali saat sobat berkunjung ke Palembang atau menemukan pempek di kota tempat tinggal, ingatlah bahwa di balik setiap gigitan, ada cerita panjang tentang warisan budaya yang layak dihargai dan dilestarikan.
Posting Komentar untuk "Fakta Unik Seputar Pempek dan Makanan Khas Palembang"